Secara administratif provinsi ini terdiri dari 6 (enam) kabupaten, yaitu Kabupaten Merauke, Jayawijaya, Paniai, Nabire, Biak Numfor dan Kabupaten Sarmi dengan Jayapura sebagai ibukota provinsi.
Total PDRB Provinsi Papua pada tahun 2005 sebesar Rp. 22,23 triliun. Kontribusi terbesar datang dari sektor pertambangan dan penggalian yaitu sebesar Rp. 14,34 triliun atau sekitar 64,5%, dari total PDRB, kemudian disusul oleh sektor pertanian sebesar Rp. 3,08 triliun, (13,8%), serta sektor jasa-jasa sebesar Rp. 1,21 triliun atau (5,5%). Secara umum, perkembangan PDRB Papua dapat dilihat pada grafik disamping.
Provinsi ini memiliki unggulan untuk sektor pertanian dan sektor pertambangan. Komoditi unggulan dari sektor pertanian dihasilkan oleh sub sektor perkebunan dan perikanan yaitu karet, kakao, kopi, kelapa sawit dan kelapa. Untuk sektor pertambangan terdiri dari pertambangan minyak bumi dan pertambangan non migas. Lebih dari 60% perekonomian Papua ditunjang dari sektor ini khususnya dari hasil tembaga, emas, dan migas.
Volume ekspor provinsi ini mencapai 10,12 juta ton dengan nilai ekspor US$ 2,66 miliar lebih. Kontribusi terbesar didapat dari ekspor hasil tambang yang mencapai US$ 2,62 miliar atau sekitar 98,69% dari total nilai ekspor, disusul minyak dan lemak nabati/hewani senilai US$ 21,84 juta (0,82%) dan bahan makanan serta binatang hidup US$ 8,38 juta (0,31%).Untuk menunjang kegiatan investasi di provinsi ini terdapat KAPET Biak dan Kawasan Industri Arar, juga terdapat 10 (sepuluh) pelabuhan laut yaitu Merauke, Nabire, Pomako, Serui, Biak, Bade, Agats, Sarmi, Waren dan Jayapura serta 23 (dua puluh tiga) bandar udara.