Provinsi Sulawesi Tenggara terletak di wilaya tenggara Pulau Sulawesi, secara geografis letaknya berada di bagian Selatan Garis Khatulistiwa. Disebelah utara berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Selatan, sebelah selatan berbatasan dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur di Laut Flores, sebelah timur dengan Provinsi Maluku di Laut Banda, dan sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Selatan di Teluk Bone.
Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki wilayah daratan seluas 38.140 km² dan wilayah perairan seluas 110.000 km². Secara administratif provinsi ini terdiri dari 8 (delapan) wilayah kabupaten yaitu Kabupaten Buton, Muna, Konawe, Kolaka, Konawe Selatan, Wakatobi, Bombana, Kolaka Utara dan 2 (dua) wilayah kota, yaitu Kota Bau-Bau dan Kota Kendari yang sekaligus sebagai ibukota provinsi. Pada tahun 2005, Sulawesi Tenggara dihuni penduduk sekitar 1.959.414 jiwa.Pada tahun 2005, total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Sulawesi Tenggara mencapai Rp. 8,02 triliun.
Kontribusi terbesar datang dari sektor pertanian yang mencapai Rp. 2,9 triliun atau 37,3% dari total PDRB diikuti sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor jasa-jasa dengan kontribusi masing-masing sebesar Rp. 1,2 triliun (15,5%) dan 1,0 triliun (13.4%). Secara umum, perkembangan PDRB Sulawesi Tenggara terlihat sebagaimana grafik disamping.Secara umum total penggunaan tanah di provinsi ini seluas 3.184.000 ha yang terdiri dari hutan negara seluas 1.991.103 ha (52,2%), tanah perkebunan seluas 401.815 ha (10,44%), sisanya adalah tanah yang tidak diusahakan, tanah lainnya, lahan tanaman kayu-kayuan, kebun dan tambak/ kolam.
Provinsi ini memiliki komoditi unggulan dari sub sektor perkebunan dan perikanan. Komoditi unggulan untuk sub sektor perkebunan adalah kakao, kelapa, kopi, lada, cengkeh, jambu mete dan sagu. Provinsi ini juga memiliki sektor unggulan sekunder yaitu dari sektor industri dengan komoditi unggulan diantaranya industri pengalengan ikan, industri pengolahan kakao, dan industri minyak goreng.
Jumlah perusahaan industri besar dan sedang di provinsi ini tercatat sebanyak 78 (tujuh puluh delapan) perusahaan, yang dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 5.332 orang. Perusahaan ini bergerak dalam bidang industri kimia dasar, industri aneka, industri logam dan mesin serta industri hasil pertanian dan kehutanan. Selain Industri Pengolahan, di provinsi ini juga terdapat perusahaan pertambangan besar yaitu PT. Aneka Tambang (Pertambangan Nikel), PT. Sarana Karya (Pertambangan Aspal di Buton) dan PT. Bakrie Prima yang mengelola pertambangan Marmer.
Sebagai pendukung perkembangan perekonomian daerah ini, tersedia prasarana jalan darat sepanjang 7.264,98 km selain itu didukung dengan 10 (sepuluh) pelabuhan laut baik besar maupun kecil yaitu Sikali, Boepinang, Wanci, Raha, Malegeno, Pomala, Watanako, Kendari, Bau-Bau, dan Kolaka serta 5 (lima) bandar udara yaitu bandara Sugimanuru, Pomala, Wolter Monginsidi, Beto Ambari, dan Tomia. Gambaran umum mengenai sarana perhubungan di provinsi ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini.